Rabu, 26 Agustus 2015

Cara Budidaya Ikan Lele yang Jitu Step 3 - Pemilihan dan Pemberian Pakan untuk Budidaya Lele

pemberian-pakan-makanan-budidaya-lele

Pemberian makan pada budidaya lele menjadi salah satu biaya terbesar dalam berbisnis lele. Ada banyak sekali merek dan macam-macam jenis pakan lele di pasaran. Pemilihan pakan lele yang baik yaitu adanya Food Convertion Ratio (FCR) yang ukurannya lebih kecil dari satu. FCR adalah jumlah rasio pakan yang semakin kecil nilai FCR-nya maka semakin baik pula kualitas pakan lele tersebut.

Untuk memperkecil biaya, anda juga bisa menerapkan pemberian pakan utama dan pakan tambahan secara berimbang.

1. Pakan Utama Ikan Lele


Lele merupakan ikan karnivora, sehingga pakan yang seharusnya ia dapatkan yakni mengandung protein hewani. Kandungan nutrisi yang seharusnya dibutuhkan ikan lele yaitu protein (min 30%), lemak (4 - 16%), karbohidrat (15 – 20%), vitamin dan mineral

Ada berbagai jenis merek pakan ikan lele di pasaran yang menawarkan kandungan itu, tapi anda juga perlu mewaspadai apakah kandungan itu benar-benar adanya dan jangan sampai memberi pakan ikan lele yang telah kadaluarsa.

Setidaknya ikan lele harus diberi pakan setiap hari sekitar 3-6% dari besar bobot tubuhnya. Pakan yang anda berikan pada ikan lele ini juga harus sesuai dengan kebutuhan. Jika anda memiliki ikan lele dengan bobot 50 gram, maka setidaknya ia harus menerima pakan 2,5 gram (5% dari bobot lele tersebut) per ekor. Kemudia setiap 10 hari sekali, anda dapat mengambil contoh salah satu lele untuk dijadikan sampel dan mengukur berat badan lele tersebut. Setelah 2 minggu mendekati hari panennya, anda dapat mengurangi jumlah pakannya menjadi 3% dari bobot tubuh.

Anda harus jeli dalam memberikan pakan terhadap lele, karena lele merupakan hewan nocturnal dan aktif pada malam hari. Pertimbangkan pemberian pakan lebih banyak pada sore dan malam hari. Anda harus teliti dalam melihat reaksi ikan, berikan makan pada saat yang sama ketika lele terlihat agresif untuk menyantap makanan dan hentikan pemberian jika pada saat itu lele terlihat malas untuk menyatapnya. Rata-rata frekuensi pemberian pakan ini mencapai 4-5 kali dalam sehari, dan untuk ikan lele yang masih berukuran kecil  frekuensi yang di berikan juga lebih banyak.

2. Pakan Tambahan Untuk Ikan Lele


Pemberian pakan tambahan ini menjadikan budidaya ikan lele anda semakin ekonomis, anda dapat menghemat pengeluaran biaya pemberian pakan lele melalui cara yang satu ini.

Jika kolam lele anda dekat dengan pelelangan ikan, anda bisa memberikan ikan rucah segar. Ikan rucah ini merupakan hasil tangkapan dari laut namun tidak layak untuk di konsumsi manusia. Anda juga bisa membuat belatung untuk makanan lele, membuat belatung dengan cara termudah yakni dibuat dari campuran ampas tahu.
Anda juga bisa membuat pakan tambahan dari keong mas atau limbah ayam. Untuk pemberian pakan keong mas anda harus merebusnya terlebih dahulu lalu pisahkan cangkang keong dengan dagingnya dan dicincang. Untuk limbah ayam, anda bisa merebusnya dan memisahkan bulu-bulunya dari daging. Setelah itu umpankan pada lele.

Pemberian pakan ikan lele ini harus dilakukan secara teratur, anda tidak boleh telat memberi pakan bahkan sampai lupa. Karena ikan lele ini termasuk hewan kanibal yang dapat memakan sejenisnya. Ikan-ikan lele yang lebih besar akan memakan ikan lele  kecil apabila sudah kelaparan.


Minggu, 23 Agustus 2015

Cara Budidaya Ikan Lele yang Jitu Step 2 - Pemilihan Benih Ikan Lele Yang Baik

budidaya-lele-pemilihan-benih-lele-sehat

Tingkat keberhasilan budidaya ikan lele sangat di tentukan oleh kualitas benih yang di tebar. Oleh karena itu, anda harus melakukan pemilihan pada benih ikan lele yang akan digunakan. Benih ikan lele ini dapat anda dapatkan dengan cara membeli atau melakukan pembenihan ikan lele sendiri.

Lekjo menjual bibit dan benih ikan lele bagi anda yang membutuhkan. Kami juga menjual ikan lele konsumsi untuk anda yang memiliki bisnis usaha restoran dan semacamnya. Untuk informasi lengkap mengenai pembelian bibit benih atau ikan lele, anda dapat menghubungi kami.

Kami menyarankan agar anda melakukan pembenihan pada ikan lele sangkuriang, karena ikan lele sangkuriang ini merupakan hasil perbaikan dari ikan lele dumbo.

Bagaimana cara memilih benih lele yang baik?



Benih yang Sehat


Benih yang anda tebar haruslah sehat. Ciri-ciri benih lele yang sehat adalah gerakannya normal dan lincah, tidak ada cacat atau luka di permukaan tubuhnya, serta bebas dari bibit penyakit.

Untuk melakukan pengetesan terhadap gerakan ikan, anda bisa menempatkan ikan pada arus air, jika ikan itu menantang arah arus air dan bisa bertahan itu berarti ikan tersebut sehat.

Ukuran benih ikan lele biasanya berukuran 5 – 7 cm. Usahakan agar ukuran benih lele ini rata, agar ia dapat berkembang secara serentak. Dari benih ikan seukuran itu, anda bisa mendapatkan ikan lele berukuran 9-12 ekor per-kilogram dalam waktu 2,5 – 3,5 bulan.

Cara menebar benih ikan lele


Sebelum benih ikan lele di tebar, sebaiknya anda lakukan penyesuaian iklim kolam dengan benihnya. Dengan cara, masukkan benih ikan lele pada wadah ember atau jerigen ke dalam kolam. Biarkan selama 15 menit agar terjadi penyesuaian suhu tempat benih dengan suhu kolamnya. Setelah itu, anda dapat memiringkan wadahnya dan biarkan agar benih ikan lele ini keluar dengan sendirinya. Metode ini bertujuan agar benih dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan tidak mengalami setres.

Anda bisa menebarkan benih pada kolam dengan jumlah 200 – 400 ekor per meter perseginya. Semakin baik kualitas air kolam, maka anda dapat menambahkan jumlah benihnya. Usahakan agar pada tahap awal pembenihan tinggi air tidak melebih 40 cm. Hal ini bertujuan agar benih ikan lele dapat menjangkau permukaan air dalam mengambil pakan serta bernafas. Pengisian air kolam berikutnya dapat di sesuaikan berdasar ukuran pertumbuhan ikan lele.

Bagaimana cara menentukan kapasitas benih ikan lele dan kolamnya?
Apabila kedalaman kolam ikan mencapai 1 – 1,5 meter maka kepadatan tebar benih ikan lele yaitu 200 – 400 ekor per meter persegi. Contohnya, anda memiliki kolam berukuran 2 x 2 meter, maka jumlah benih ikan minimal adalah ((2 x 2) x 200) = 800 ekor, dan jumlah benih maksimalnya yaitu ((2 x 2) x 400) = 1600 ekor. 

Kapasitas benih pada kolam lele sangat penting, karena jika pemberian benih pada ikan lele diberikan secara berlebihan, benih ini tidak dapat berkembang dengan baik. Normalnya, benih-benih ikan lele ini dapat dipanen setelah 2,5 sampai 3,5 bulan, benih-benih ikan lele ini akan menghasilkan 9-12 ekor lele per kilogramnya. Sehari sebelum anda memanen, sebaiknya jangan diberi pakan, hal ini bertujuan untuk menghindari lele buang kotoran ketika diangkut.

Bagaimana pemberian pakan ikan lele yang baik? Baca juga: Pakan untuk budidaya ikan lele

Sabtu, 22 Agustus 2015

Cara Budidaya Ikan Lele yang Jitu Step 1 – Menyiapkan Kolam Lele

budidaya-ikan-lele-menyiapkan-kolam

Bisnis ikan lele memang sedang banyak di gandrungi masyarakat. Apalagi bisnis yang satu ini memiliki prospek cerah, karena proses bisnisnya mudah dan biaya yang dikeluarkan cukup murah. Namun untuk praktek budidaya lele sendiri, masih banyak orang-orang yang tidak tahu dan tidak cukup jeli dalam melihat peluang usaha budidaya dalam bisnis ternak lele ini. 

Cara budidaya ikan lele ini ternyata susah-susah gampang, susah bagi yang belum mengenal ternaknya dan gampang bagi yang telah menggeluti ternaknya. Adaptasi bibit / benih lele ini harus dilakukan dengan waspada, karena jika tidak maka bibit / benih yang ditebar justru akan mati dikarenakan lingkungan dan cuaca disekitar tidak mendukung. 

Ada 2 tahap dalam budidaya ikan lele, yang pertama pembenihan dan yang kedua adalah pembesaran.  Pembenihan ini betujuan untuk menghasilkan benih ikan lele, sedangkan pembesaran betujuan untuk menghasilkan ikan lele yang siap untuk di konsumsi. Kali ini kami akan membagikan ilmu pada anda bagaimana cara pembesaran ikan lele yang jitu agar dapat dikonsumsi layak

Siapkan kolam tempat budidaya ikan lele

Ada berbagai macam kolam yang dapat anda gunakan dalam budidaya ikan lele, diantaranya adalah kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, jarring apung dan keramba. Untuk menentukan dan memilih kolam apa yang akan digunakan, sebaiknya anda mempertimbangkan kondisi lingkungan, tenaga kerja dan dana yang anda miliki. Disini saya kami akan memberikan satu contoh penggunaan kolam yaitu kolam tanah.


Persiapan Kolam Tanah


1. Pengeringan dan pengolahan tanah



budidaya-lele-persiapan-pengeringan-kolam
Sebelum anda memulai untuk menebarkan benih ikan lele, hal pertama yang harus anda lakukan yakni mengeringkan kolam terlebih dahulu. Pengeringan ini biasanya berlansung selama 3 – 7 hari dan jika anda telah melihat permukaan kolam retak-retak, maka anda bisa menganggap bahwa kolam ini sudah cukup kering.

Pengeringan ini bertujuan untuk membutuh mikroorganisme jahat yang bisa menimbulkan penyakit pada benih lele. Mikroorganisme ini biasanya berkembang dari budidaya ikan lele sebelumnya. Dengan pengeringan dan penjemuran mikroorganisme patogen  akan mati.

Setelah tanah kering, anda dapat membajak atau mencangkul permukaan tanah. Hal ini agar tanah kolam kembali gembur dan gas beracun yang tertimbun di tanah terbuang. Dalam proses pembajakan, angkat juga lapisan lumpur hitam yang terdapat di dasar kolam. Lumpur ini adalah sisa-sisa makanan ikan lele yang tidak dimakan, biasanya berbau busuk karena menyimpan gas beracun seperti ammonia dan hydrogen sulfia.

2. Pengapuran dan pemupukan

Jenis kapur yang di gunakan adalah dolomit atau kapur tohor, pengapuran ini berfungsi untuk menyeimbangkan keasaman kolam dan memberantas mikroorganisme patogen.

Pengapuran ini dilakukan dengan cara pemberian kapur secara merata di permukaan dasar kolam. Setelah ditaburi kapur, tanah dapat dibalik agar kapur meresap pada bagian dalam tanah. Banyaknya pengapuran yang diperlukan yakni antara 250-750 gram per meter persegi, atau biasanya tergantung pada derajat keasaman tanah. Semakin asam tanah, maka semakin banyak kapur yang dibutuhkan.

Tahap selanjutnya yaitu pemberian pupuk. Anda bisa menggunakan pupuk organik (kandang / kompos) sebesar 250-500 gram per meter persegi, ditambah dengan urea 15 gram dan TSP sebesar 10 gram per meter persegi. Pemupukan ini betujuan untuk pemberian nutrisi pada biota air seperti fitoplankton dan cacing, biota-biota inilah yang akan menjadi makanan alami ikan lele.

3. Kolam Lele

Ketinggian kolam lele yang ideal yaitu sekitar 100 - 120 cm. Pengsian air kolam dilakukan secara bertahap, setelah kolam selesai di pupuk, isi kolam dengan air sampai batas 30 – 40 cm dan biarkan kolam terkena sinar matahari selama 1 minggu. Dengan keadaan seperti itu, maka biota-biota dalam kolah seperti fitoplankton dapat tumbuh dengan baik. Ciri-ciri air kolam yang telah ditumbuhi fitoplankton ini berwarna hijau.

Setelah satu minggu benih / bibit ikan lele dapat anda tebar. Jika ikan lele sudah mulai tumbuh, anda dapat menambahkan air secara berkala sesuai dengan pertumbuhan lele.

Bagaimana cara memilih benih lele yang baik? Baca juga : Pemilihan benih ikan lele yang baik

LOREM IPSUM

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum in ligula tortor. Sed ullamcorper leo at consequat gravida. Cras ultrices fringilla nisi ac semper. Nullam malesuada viverra nisi sed efficitur. Pellentesque eu varius erat. Proin lobortis urna quis nulla ultrices placerat id nec elit. Cras dictum ullamcorper leo et pretium. Aliquam nec diam bibendum, dignissim odio sit amet, dignissim metus. Sed bibendum rhoncus feugiat. Vestibulum consectetur, mi non ullamcorper scelerisque, diam mi luctus diam, elementum gravida risus velit nec nisl. Morbi orci ligula, facilisis sit amet cursus eu, cursus ac metus. Integer gravida placerat lacus, eu finibus neque pretium vitae. Nam cursus turpis at ornare pharetra. Aenean at augue orci.